Gaza – Pejuang Islam Hamas, di bawah pimpinan Mohammed Deif, menggemparkan Israel dengan “Operasi Badai Al-Aqsa,” yang melibatkan penembakan lebih dari 5.000 roket ke wilayah tersebut pada Sabtu pagi.
Deif menyatakan operasi ini sebagai respons terhadap serangkaian pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina.
Israel, sementara itu, melaporkan bahwa lebih dari 2.200 roket telah ditembakkan ke wilayah mereka.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menjelaskan bahwa anggota Hamas menyusup melalui darat, laut, dan udara.
IDF meminta warga di sekitar Jalur Gaza untuk tetap tinggal di rumah mereka, menanggapi ancaman tersebut.
Sebagai respons, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa para kepala keamanan akan mengadakan pertemuan darurat.
Tentara Israel merespons dengan serangan udara menggunakan puluhan jet tempur terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Konflik ini tidak hanya mengancam keamanan, tetapi juga menimbulkan korban.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan setidaknya satu orang tewas dalam serangan Israel yang melanda Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, dengan sejumlah orang lainnya terluka.
Situasi semakin kompleks, dan dunia menanti perkembangan selanjutnya dalam krisis ini.