Gaza – Iron Dome, sistem pertahanan udara andalan Israel, terbukti tak mampu mengatasi serangan massal lebih dari 5.000 roket dari Hamas yang meratakan sejumlah kota, termasuk Tel Aviv dan Ashketon.
Kehancuran melanda dengan mobil dan bangunan yang terbakar, serta jalanan yang berlubang akibat hantaman roket.
Pemimpin Hamas, Mohammed Deif, menyatakan bahwa “Operasi Badai Al-Aqsa” merupakan respons atas serangkaian kejahatan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina. Meski Israel melaporkan lebih dari 2.200 roket ditembakkan ke wilayahnya, konflik ini telah menelan korban, dengan setidaknya 40 orang tewas dan 779 terluka.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan serangan balasan, memimpin Israel dalam perang melawan pasukan Hamas yang terus menunjukkan ketegaran.
Iron Dome yang tak berhasil menghentikan serangan roket menciptakan situasi yang semakin rumit, dengan warga di sekitar Jalur Gaza diinstruksikan untuk tinggal di rumah sementara jet tempur Israel merespons dengan serangan terhadap sasaran Hamas.
Konflik merambat hingga ke rumah sakit, dengan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan kematian satu orang dan sejumlah lainnya terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Dunia menyaksikan dengan kekhawatiran eskalasi konflik yang semakin parah, menuntut respons cepat demi perdamaian di Timur Tengah.